Eksplorasi di Rembang, Semen Indonesia Penuhi Semua Aturan

Dirut PT Semen Indonesia, Rizkan Chandra usai acara HUT Pabrik Semen Indonesia ke 59 mengatakan, pada prinsipnya pihaknya sudah mengikuti aturan yang berlaku meski ada pemberitaan masyarakat di sana kurang berkenan dengan keberadaan pabrik semen.

“Kami sudah mengikuti aturan yang berlaku. Bahkan, diproses pengadilan sudah inkracht sudah kami ikuti. Terkait hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan masyarakat yang di sana, kami tetap menghormati kalaupun ada evaluasi lagi. PT Semen Indonesia siap melakukan,” katanya, Senin (08/08/2016).

Rizkan mengatakan, dengan mengikuti aturan yang berlaku bukan berarti ada penghentian. Semen Indonesia akan terus mengikuti aturan dan arahan dari Presiden Jokowi, dan tidak seharusnya menentang.Teknisnya, terkait dengan itu akan ada evaluasi ulang. Tentunya, hal ini bukan hanya berlaku bagi Semen Indonesia saja.

“Pegunungan Kendeng kan panjang, mulai dari timur ke barat dan banyak kompetitor di situ,” tuturnya.

Ia menambahkan, sesuai dengan visi Semen Indonesia pihaknya akan berbuat baik dieksplorasi tambang semen itu. Hal ini dilakukan untuk kemajuan industri semen di dalam negeri seiring dengan banyaknya kompetitor semen asing.

“Meskipun sekarang ini bahan baku untuk proses produksi masih cukup. Eksplorasi yang akan dilakukan di Pegunungan Kendeng tidak mengganggu lingkungan,” tegasnya.

Dia mengambil contoh sewaktu melakukan eksplorasi di Tuban, Jawa Timur. Di mana, debit air sebelum ditambang rendah. Tapi, setelah ditambang debitnya lebih tinggi. “Ini fakta di lapangan,” tukasnya.

Saat ditanya mengenai kinerja Semen Indonesia di semester kedua, Rizkan mengatakan, dibanding semester lalu memang belum berjalan. Di semester kedua tahun ini sudah berjalan.

“Ada tiga hal yang mendorong laju semester kedua lebih mulus. Pertama, adanya penyesuaian suku bunga, kedua insentif di sektor riil dari pemerintah, dan ketiga tax amnesty yang digulirkan pemerintah. Kebijakan itu akan membuat semester kedua bakal membaik,” paparnya.

Hingga semester pertama 2016, total volume penjualan konsolidasi PT Semen Indonesia mencapai 13,63 juta ton, termasuk penjualan domestik Thang Long Cement Vietnam sebesar 850 ribu ton. Penjualan tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 13,42 juta ton.

Sementara itu, volume penjualan ekspor Semen Indonesia tercatat sebesar 190 ribu ton atau turun sebesar 20,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 237 ribu ton. Sedangkan ekspor dari Thang long Cement Vietnam mengalami peningkatan sebesar 4,2 persen menjadi 410 ribu ton.

Penjualan semen di dalam negeri yang terbesar dalam bentuk kantong/bag mencapai 77 persen, penjualan tersebut didominasi sektor retail (rumah). Sedangkan penjualan dalam bentuk curah (bulk) sebesar 23 persen yang diserap ready mix, fabricator fre cast, fiber cement dan project.