BERITAPELABUHAN.COM – Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang melibatkan jutaan orang untuk kembali ke kampung halaman mereka. Pada tahun 2024, jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, dengan sekitar 10,65 juta orang menggunakan jalur laut. Angka ini mengalami lonjakan signifikan sebesar 56,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk mengakomodasi peningkatan ini, pemerintah dan operator pelayaran menyiapkan total 1.341 kapal laut.
Dalam menghadapi lonjakan pemudik 2025, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah armada menjadi 230 kapal, yang mencakup 30 kapal jarak jauh dan 170 kapal feri. Penambahan ini didukung dengan optimalisasi jadwal keberangkatan dan rute baru untuk mengurangi kepadatan di pelabuhan utama serta mempercepat mobilitas pemudik.
Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan waktu tunggu di pelabuhan sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman. Selain itu, pemerintah juga melakukan modernisasi infrastruktur pelabuhan, seperti perluasan terminal penumpang dan penerapan sistem tiket elektronik untuk mengurangi antrean panjang. Fasilitas ruang tunggu yang lebih nyaman serta peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga menjadi fokus utama.
Kesiapan infrastruktur pelabuhan menjadi faktor kunci dalam kelancaran mudik melalui jalur laut. Pemerintah telah meningkatkan kapasitas pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar dengan menambah dermaga serta memperluas terminal penumpang.
Selain pelabuhan utama, pelabuhan kecil dan perintis juga mendapatkan perhatian lebih untuk meningkatkan kapasitasnya. Pemudik dari pulau terpencil kini dapat mengakses transportasi laut dengan lebih mudah dan aman. Modernisasi ini juga berdampak positif pada efisiensi bongkar muat kendaraan, terutama untuk kapal feri yang melayani rute antar-pulau.
Peningkatan sistem manajemen lalu lintas kapal juga dilakukan untuk menghindari kemacetan di jalur laut. Teknologi navigasi terbaru, seperti Automatic Identification System (AIS) dan Vessel Traffic System (VTS), diterapkan untuk mengawasi pergerakan kapal dan mengurangi risiko kecelakaan.
Keselamatan pemudik menjadi prioritas utama selama Mudik Lebaran 2025. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Basarnas dan TNI Angkatan Laut untuk memperketat pengawasan terhadap standar keselamatan pelayaran. Kapal-kapal yang beroperasi diwajibkan memenuhi regulasi ketat, termasuk pemeriksaan kelayakan sebelum berangkat dan kepatuhan terhadap kapasitas maksimum penumpang.
Selain itu, pemerintah mewajibkan simulasi keadaan darurat bagi awak kapal untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran atau cuaca buruk. Edukasi keselamatan juga diberikan kepada pemudik melalui sosialisasi di terminal dan di atas kapal mengenai prosedur evakuasi serta penggunaan jaket pelampung.
Meskipun berbagai peningkatan telah dilakukan, sejumlah tantangan masih perlu diatasi agar layanan transportasi laut semakin optimal. Salah satu tantangan utama adalah cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan keterlambatan perjalanan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Kepadatan penumpang di pelabuhan juga menjadi kendala utama selama periode mudik. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menambah jalur masuk dan keluar di pelabuhan utama serta meningkatkan kapasitas terminal penumpang. Penambahan tenaga kerja di pelabuhan, terutama di titik-titik pemeriksaan tiket dan keamanan, diharapkan dapat mempercepat pergerakan penumpang.
Sistem tiket elektronik diperluas guna meminimalkan antrean fisik dan mempercepat administrasi sebelum keberangkatan. Selain itu, jadwal keberangkatan kapal diatur lebih sistematis untuk menghindari penumpukan penumpang di pelabuhan tertentu. Kapal yang tidak memenuhi standar sanitasi dan keselamatan juga tidak diizinkan beroperasi.
Modernisasi pelabuhan dengan teknologi digital semakin diperluas agar pemudik tidak perlu menghabiskan waktu lama dalam antrean. Langkah ini merupakan bagian dari visi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan sistem transportasi yang lebih efisien dan berbasis teknologi.
Dengan berbagai kebijakan dan inovasi yang diterapkan, transportasi maritim di Indonesia semakin berkembang guna mendukung kelancaran mudik dan mobilitas masyarakat secara keseluruhan. Diharapkan langkah-langkah ini dapat memperkuat konektivitas nasional dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. (har)
Beritapelabuhan.com Berita Pelabuhan, Pemerintahan dan Berita Gresik Terupdate