Baznas Gresik Terima Penghargaan Terbaik Dari Kemenag Jawa Timur

Kembali tinta emas ditorehkan oleh Baznas Kabupaten Gresik. Kali ini, Badan Amil Zakat Nasional menerima penghargaan yang diterimakan kepada Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim sebagai orang yang telah membesarkan Baznas Gresik.

Bertempat diruang rapat Wakil Bupati Gresik, Mohammad Nur Ibadi Perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur menyerahkan sertifikat penghargaan ini kepada Wabup Qosim yang saat itu didampingi oleh segenap pengurus Baznas Gresik pada Kamis, (27/8).

Menurut Nur Ibadi, manajemen pengelolaan Zakat oleh Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (Baznas) di Gresik dinilai sangat baik.

Pemberian penghargaan ini karena Baznas Gresik berprestasi sesuai Syariah, Sudah masuk peringkat A dan patuh pelaporan keuangan sesuai standar.

“Untuk pengelolaan tahun 2019, hanya Baznas Gresik yang menerima penghargaan ini. Kami menilai tidak asal. Selain dari pengumpulan juga menilai dari sisi pendistribusian serta penilaian prosentase pengunaan dana untuk amil. Harus seuai aturan dan Syariah” tandas Nurhadi.

Menurut Nurhadi, selama 3 tahun terakhir Baznas Gresik banyak memberikan lompatan lompatan berkembang kearah kebaikan. Dalam satu semester tahun 2020 dimasa pandemic ini, Baznas melaporkan hasil penerimaan pengumpulan ZIS dan pendistribuasian sebesar Rp. 7,2 miliar.

“Ini tak lepas dari peran Bapak Bupati dan Wakil Bupati yang memberikan banyak motivasi pada setiap kesempatan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat semakin sadar zakat. Zakat tidak lagi menjadi paksaan tapi sudah membudaya dan menjadi kebutuhan” tandas Muhammad Nur Ibadi.

Usai menerima penghargaan, Wabup Qosim menyampaikan terima kasih kepada pihak Kanwil Kemenag Jatim atas perhatiannya selama ini.

“Terima kasih atas pemberian sertifikat penghargaan ini. Tentu saja penghragaan ini akan melengkapai opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari ouditur independent dan sertifikat ISO. Semoga akan memberikan semangat kepada seluruh pengurus baznas” kata Qosim.

Kedepan, Qosim berharap agar program Baznas lebih memberikan manfaat tidak hanya menyalurkan. Tapi bisa mengubah budaya. Dalam hal pengumpulan, Baznas Gresik sudah membudayakan Zakat sebagai kebutuhan.

“Kami berharap ada lompatan misalnya menghilangkan pengumpulan sumbangan di jalan jalan untuk pembangunan masjid. Baznas harus bisa membuka UPZ di beberapa kelompok masyarakat termasuk dalam penggalangan dana pembangunan masjid. Galanglah dana dan kembalikan Kembali dana it uke masyarakat”. Pinta Qosim.

Selain itu, Qosim juga memberikan masukan agar dalam pengumpulan tidak hanya mengandalkan para Muzakki, tapi lebih bisa mengembangkan usaha sehingga dana masyarakat bisa lebih berkembang dan pemanfaatannya semakin luas. Seperti yang disampaikan ketua Baznas Gresik, Abdul Munif Dana yang dikelola Baznas Gresik sampai semester pertama tahun 2020 mencapai Rp. 7,2. Sedangkan target perolehan tahun 2020 sebesar Rp. 9,7 miliar. (har)