Forum Silaturahim Kyai Muda (FSKM) Jateng Dukung Berdirinya Pabrik Semen Indonesia di Rembang

Forum Silaturahim Kyai Muda (FSKM) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan dukungannya atas berdirinya pabrik semen milik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang. Sebab, pabrik yang didirikan di Desa Kadiwono Kecamatan Bulu itu merupakan perusahaan kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) alias milik negara. Dukungan tersebut disampaikan disela – sela Pelantikan Pengurus FSKM di Pondok Pesantren Al Anwar III, Kec. Sarang Rembang (28/10).

Ketua Bidang Media FSKM Jateng, KH Anis Maftuhin mengungkapkan, seluruh pengurus secara umum mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah terkait pabrik semen di Kabupaten Rembang.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Wali di Salatiga ini, bentuk dukungan yang diberikan FSKM terkait berdirinya pabrik semen di Rembang berwujud dorongan moral. Pihaknya memberikan dorongan moral agar pabrik semen di Rembang tetap berjalan.

“Kami memberikan dorongan moral agar pabrik semen di Rembang bisa tetap berjalan. Sehingga umat-umat kami bisa mendapatkan peluang lapangan pekerjaan. Masalah semen, untuk kepentingan maslahat atau kebaikan bersama, maka kami dukung,” terang dia.

Ia meminta konflik hukum yang saat ini sedang terjadi terkait pendirian pabrik semen di Kabupaten Rembang tidak dipolitisasi. Ia berharap, situasi yang terjadi di lapangan terkait pendirian pabrik semen bisa dilihat secara obyektif.

“Soal pabrik semen, FSKM Jateng tidak ingin terlibat dalam polemik yang tidak produktif. Kami sesuaikan dengan visi misi kami. Masalah semen untuk kebaikan bersama, maka kami dukung,” kata dia.

Sementara itu, Dewan Pembina FSKM Jateng, KH Idror Maimun mengatakan bahwa PT Semen Indonesia adalah BUMN maka secara otomatis orang yang memiliki rasa cinta kepada tanah air atau nasionalisme seharusnya memberikan dukungan terhadap perusahaan itu.

Apalagi, keuntungannya perusahaan plat merah itu secara keseluruhan untuk kemajuan Negara Indonesia. Sehingga menurut pemikiran FSKM semestinya pabrik semen milik PT Semen Indonesia yang dibangun di Rembang harus tetap berjalan.

“Semen Indonesia itu milik negara. Maka, otomatis orang yang memiiki rasa nasionalisme mendukung Semen Indonesia. Untuk konteks pabrik semen di Rembang pemikiran kami begitu (tetap berjalan-red),” tandasnya. (har)