Akhir-akhir ini kondisi cuaca memang tidak bisa dipungkiri sedang tak menentu. Sesekali intensitas hujan tinggi terjadi. Praktis, kondisi tersebut pun bisa berdampak terhadap cuaca di laut. Misalnya gelombang air laut tinggi.
Gambaran sekilas kondisi cuaca di laut, tentu masih mempunyai keterkaitan dengan PT Gresik Jasatama. Sebab, jalur laut merupakan akses transportasi pengiriman barang, bagi perusahaan yang bergerak di bidang batubara tersebut.
Meski demikian, dampak cuaca di laut yang akhir-akhir ini memang kurang bersahabat dipastikan tak sampai mempengaruhi ketersediaan batubara. “Sampai sekarang ketersediaan batubara masih tetap aman,” kata Humas PT Gresik Jasatama Bayu Tri A, kemarin (18/10).
Lebih jauh dia menjelaskan, dari segi jumlah barang yang masuk memang ada sedikit penurunan dibanding biasanya. Pada bulan-bulan biasa atau cuaca normal, pengiriman batubara lewat jalur laut bisa mencapai sekitar 200 ribu ton setiap bulan.
Namun, berbeda saat cuaca seperti bulan Oktober ini. Ada penurunan sekitar 30 ribu ton, atau setiap bulannya hanya sekitar 170 ribu ton. Walaupun demikian, Bayu menegaskan, bahwa ketersediaan batubara di perusahaan tetap aman dan siap menyuplai ke sejumlah perusahaan yang membutuhkan. “Karena kondisi seperti ini sudah menjadi tren hampir setiap tahunnya, maka sudah diantisipasi apabila terjadi keterlambatan pengiriman akibat cuaca buruk di laut,” pungkasnya. (har)