Pulang kampung menjelang bulan Ramadhan merupakan suatu tradisi yang lumrah dilakukan oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali oleh para santri asal Gresik. Kabupaten Gresik yang dikenal berjuluk sebagai Kota Santri tentunya memiliki jumlah santri yang besar dan tersebar di seluruh pondok pesantren di Indonesia.
Dengan latar belakang kondisi tersebut, pemerintah Kabupaten Gresik tidak tinggal diam lewat program-programnya untuk para santri asal Gresik. Seperti halnya hari ini, Kamis (24/03), Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Perhubungan melaksanakan Fasilitasi Penjemputan Santri Serta Pemberian Subsidi untuk tiket kapal penyeberangan Gresik-Bawean.
Lewat program ini, para santri asal Gresik difasilitasi untuk dijemput dari masing-masing pondok pesantren di Jawa Timur untuk bisa pulang kampung ke Gresik, dan untuk para santri yang berasal dari pulau Bawean akan mendapatkan subsidi tiket pulang pergi penyeberangan Gresik-Bawean.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah dalam kesempatan ini tampak hadir di Pelabuhan Gresik untuk melepas santri yang akan kembali ke Pulau Bawean. Bu Min, begitu Wabup kerap disapa, mengatakan bahwa program ini merupakan wujud perhatian pemerintah Kabupaten Gresik kepada para Santri Kabupaten Gresik.
“Program ini diharapkan bisa memudahkan para santri asal Gresik yang menimba ilmu di Pondok Pesantren yang tersebar di Jawa Timur untuk bisa pulang kampung. Bagi santri Gresik asal Bawean, kendala yang biasanya mereka hadapi adalah kehabisan tiket kapal, sehingga dengan adanya fasilitasi Dishub dan pemberian subsidi untuk tiket kapal pulang pergi Gresik-Bawean yang perdana kita lakukan tahun ini semoga dapat menyelesaikan masalah tersebut dan menjadi manfaat bagi santri kita,” ujar Bu Min.
Pantauan di lapangan mendapati bahwa program ini disambut antusiasme serta apresiasi tinggi dari para santri. Mereka yang menyeberang ke Pulau Bawean hari ini sebanyak 166 santri dari Ponpes Sidogiri dan 41 Ponpes Salafiyah Situbondo mengaku sangat dimudahkan dan terbantu dalam prosesnya.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dan Dishub, semoga terus berlanjut di tahun depan dan seterusnya,” kelakar salah satu santri.
Muhammad Arifin, Kepala Seksi Penyeberangan Lainnya Dinas Perhubungan Gresik dalam keterangannya menjelaskan bahwa fasilitasi kepulangan santri Jawa Timur asal Kabupaten Gresik yang dilakukan ini berlangsung dari bulan Maret hingga April 2022.
“Jumlah total yang sudah masuk data sementara ini sebanyak 1.684 santri baik itu yang dari Bawean maupun non Bawean, dan ini masih bisa bertambah. Dengan jumlah tersebut dari Dishub sudah menyiapkan armada Bus sebanyak 36 unit yang siap mensukseskan program ini,” ujar Arifin.
Adapun Ponpes yang menjadi tempat menimba ilmu para santri di Jawa Timur diantaranya adalah Ponpes Lirboyo, Ponpes Gontor, Ponpes Tebu Ireng, Ponpes Sidogiri, Ponpes Salaafiyah, Ponpes Walisongo Situbondo, Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dan masih banyak lagi. (har)