Kurang minatnya generasi muda untuk menjadi petani karena penghasilannya rendah, berkisar Rp. 15 juta pertahun. Dengan di gelarnya Jambore Petani Muda oleh PT. Petrokimia Gresik, generasi petani muda diharapkan untuk mau menjadi petani, karena pertanian merupakan sektor yang sangat prospektif, kata Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto, saat membuka Jambore Petani Muda di Wisma Kebomas Petrokimia Gresik.
Nugroho menjelaskan bahwa Petrokimia Gresik produsen pupuk terlengkap di Indonesia, memiliki komitmen dan arah kebijakan yang berorentasi pada pertanian masa depan, dengan menggelar Jambore Petani Muda,yang merupakan kelanjutan Jambore Nasional Pelatihan Anak Tani Remaja ( PATRA ).
Beberapa factor yang menyebabkan sektor pertanian tidak menarik lagi bagi generasi muda karena tingkat pendapatan yang rendah. Menurut kajian Badan Pusat Statistik( BPS), rata-rata pendapatan rumah tangga petani hanya berkisar Rp. 14 juta per tahun.
Perlu memperbanyak pendidikan vokasi pertanian pada perguruan tinggi guna mendorong lebih banyak lagi tenaga kerja berpendidikan di sektor ini.Juga tidak kalah pentingnya upaya menanamlan pengetahuan tentang pertanian kepada seluruh generasi muda.
Jambore petani muda bertemakan Pengembangan Komunitas Pertanian dan Inovasi Pemasaran Produk Pertanian ini, diikuti sekitar 100 peserta datang dari berbagai daerah,para petani muda Indonesia bahwa pertanian merupakan sektor yang sangat prospektif.
Untuk mendukung acara Jambore Petani Muda, Petrokimia Gresik menghadirkan sejumlah narasumber suksesdi bidang pertanian untuk menghapus kesan negative terhadap profesi petani.
Narasumber lainnya bisa memberikan inspirasi kepada petani muda, karena petani muda ini adalah gambaran masa depan pertanian Indonesia.(har)