Petrokimia Gresik berhasil meraih predikat Industry Leader, dalam ajang Indonesia Quality Award (IQA) 2022 yang diselenggarakan oleh IQA Foundation (IQAF). Secara simbolis trofi dan sertifikat penghargaan diterima oleh Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Budi Wahju Soesilo mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Jakarta.
Soesilo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik konsisten menerapkan sistem kerja unggul berbasis Baldrige Excellence Framework (BEF) sebagai komitmen untuk memajukan pertanian Indonesia dan menjaga ketahanan pangan nasional. Dari assessment yang telah dilaksanakan tahun ini, hasil Petrokimia Gresik meningkat dari sebelumnya yang berada di level Emerging Industry Leader.
“Pencapaian tersebut tentunya tidak lepas dari konsistensi Petrokimia Gresik dalam bertransformasi sebagai langkah adaptif terhadap perubahan, sehingga pada akhirnya dapat tercipta ekosistem agroindustri nasional yang dapat memberikan nilai positif bagi seluruh pihak,” tandas Soesilo.
Predikat Industry Leader disematkan pada BUMN yang meraih skor di rentang 676-775. Sementara perolehan Petrokimia Gresik dalam assessment sebesar 682. Predikat ini menggambarkan bahwa perusahaan telah mempunyai proses bisnis yang selaras dengan tujuan dan kebutuhannya, serta diterapkan dengan berdasarkan analisis berbasis data fakta. Tidak hanya itu, perusahaan berpredikat Industry Leader juga telah banyak menerapkan best practice dan dapat dijadikan benchmark di lingkungan industrinya.
“Kinerja unggul merupakan basic needs bagi perusahaan untuk dapat bertahan di tengah berbagai perubahan. Salah satu upaya nyata Petrokimia Gresik menghadirkan kinerja unggul di perusahaan adalah melalui segudang inovasi yang telah diakui ditingkat nasional maupun internasional” ujar Soesilo.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dengan berbekal inovasi ini pula, Petrokimia Gresik menjadi pelopor sejumlah teknologi. Di tahun 2021 kita menjadi pelopor industri dalam negeri yang berhasil memproduksi Green Surfactant yang dapat mendukung industri minyak dan gas (migas) di tanah air semakin efisien dan ramah lingkungan. Green Surfactant, menggantikan penggunaan surfactant berbasis hydrocarbon yang umum digunakan industri migas di Indonesia, dan harus impor.
“Green Surfactan hanya merupakan salah satu contoh dari inovasi unggul yang telah dilakukan. Berbagai inovasi unggulan lain yang telah kami lakukan di berbagai lini mulai dari inovasi produk, manajemen SDM, produksi, distribusi, hingga pelayanan konsumen, Alhamdulillah dinilai baik oleh asesor dan berhasil membawa Petrokimia Gresik meraih predikat Industry Leader” ujar Soesilo.
Sepanjang tahun 2021 saja, keterlibatan karyawan Petrokimia Gresik dalam inovasi mencapai 82 persen, inilah salah satu poin yang mendorong terciptanya kinerja unggul bagi perusahaan dan mendapatkan peningkatan skor.
“Bapak Dwi Satriyo selaku Direktur Utama Petrokimia Gresik selalu berpesan kepada kami bahwa inovasi, kerja sama, dan kontribusi karyawan adalah kunci untuk mencapai seluruh target dan arah untuk menentukan masa depan Petrokimia Gresik,” tutup Soesilo.
Sementara itu, IQA tahun ini merupakan yang ke-18 digelar. Acara ini diselenggarakan dalam bentuk penganugerahan dan pengakuan atas prestasi pencapaian kinerja excellent berbasis BEF dan diberikan kepada organisasi bidang bisnis dan organisasi nonprofit yang telah mengikuti proses assesment IQAF 2022. Proses assessment sendiri telah dilaksanakan dari tanggal 31 Oktober sampai dengan 04 November 2022. Program ini bertujuan untuk memotivasi organisasi meningkatkan kinerja dan daya saingnya di tingkat global. (har)