Puncak acara Hari Pers Nasional sekligus penganugerahan Giri Pancauar Award (GPA) 2021 berlangsung meriah, kemarin (30/1). Bertempat di ballroom Giriloka Aston Inn Gresik, acara tersebut diikuti langsung oleh para tokoh inspiratif. Mereka terpilih menjadi sosok inspirasi yang membawa harus nama Gresik.
Antara lain Sri Kurnia Abdi Pradhana pemuda millenial asal Pancemg yang mengembangkan aplikasi Gresik Online Shop (GOLS). Susmiati Rahmawati Aziz, perempuan hebat penggerak ekonomi. Dengan usaha kuliner warung Apung Rahmawati.
Lalu, Kepala Dinas Kesehatan Gresik Saifuddin Ghozali. Dia terpilih berkat kebijakannya dan kinerja selama pandemi Covid-19. Kemudian AKPB Arief Fitrianto yng mampu menjaga kondusifitas dan keamanan masyarakat di wilayah hukum Kota Pudak.
Serta Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto. Saat menjabat sebagai Dandim 0817/Gresik, jenderal bintang dua itu sempat membawa Gresik United bersaing di divisi utama Liga Indonesia.
Berbagi motivasi dan harapan pun mengalir dari semua pihak. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah pun mengapresiasi hal tersebut. “Tentu, sosok-sosok hebat tersebut ikut membawa harum Kota ini. Bahkan, secara langsung juga membantu program-program pemerintah untuk terus maju dan berkembnag,” ungkapnya.
Ning Min, sapaannya, berharap agar kegiatan yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik menjadi inspirasi bagi masyarakat. “Agar terus berlomba-lomba untuk membuat inovasi. Dengan berbagai kegiatan yang memotivasi untuk tetap berkarya dimasa Pandemi ini,” ucapnya.
Pihaknya juga berharap, hal itu mengubah sudut pandang masyarakat tentang kinerja para jurnalis di Kota Pudak. “Sebab, jurnalis adalah salah satunpilar demokrasi. Saran dan masukan sangat diperlukan sebagai salah satu tolak ukur kinerja pemerintahan Gresik Baru ini,” harapnya.
Demikian halnya yang disampaikan Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir. “Acara tersebut luar biasa, tentu harus dilanjutkan. Kalau perlu ditambah dengan berbagai kategori,” ujarnya. Sebab, para penerima merupakan tokoh inovatif yang aktif diberbagai lini sosial dan masyarakat. “Baik itu praktisi, akademisi, birokrat hingga aktifis,” ucapnya.
Sebab, penghargaan tersebut mungkin tidak sebanding dengan kontribusi yang sudah dilakukan. “Sehingga, dengan reward tersebut dapat memotivasi. Bahkan menginspirasi masyarakat dalam berlomba-lomba menuju kebaikan,” pungkas politisi PKB itu. (har)