Mahasiswa Universitas International Semen Indonesia (UISI) tahun ajaran 2017-2018, mulai Senin 7 Agustus 2017 telah memiliki gedung baru berukuran secara keseluruhan berukuran 1.500 M2.
Gedung baru yang berlokasi di bekas pabrik Semen Gresik itu berkonsep smart campus serta ramah lingkungan. Gedung tersebut diresmikan oleh Plt. Direktur Utama Semen Indonesia (Persero) Tbk Darmawan Junaidi hari Senin (07/8) lalu.
Ketua Semen Indonesia Foundation (SMIF) Soesetyoko Soewandi dihadapan Plt Dirut Semen Indonesia (Persero) Tbk, menjelaskan bahwa Kampus UISI yang baru ini berlokasi di bekas pabrik pengolahan batu bara milik Semen Gresik yang sudah tidak dipakai lagi.
Pembangunan kamus baru ini tidak tanggung-tanggung karena kampus ini dilengkapi dengan teknologi yang canggih.
Kampus UISI yang baru ini terdiri dari tiga lantai dan tigabelas kelas, perpustakaan dan auditorium teater, berkapsitas 520 orang siswa atau sepertiga dari total 1.500 mahasiswa UISI.
Rektor UISI,Prof, Herman Sasongko, mengatakan kampus heritage di industry semen ini didedikasikan untuk menghadapi persaingan global.
Selain Herman Sasongko, Dosen arsitektur ITS , Wahyu Setyawan, mengatakan awal pembangunan pembangunan bekas bangunan pabrik pengolahan batu bara (coal mill) dan penyimpanan bahan baku (silo) menjadi kampus dianggap ide gila, ide tersebut diterima manajemen PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, bahwa kampus baru ini akan memiliki identitas tak terbantahkan dan positioning yang kuat sebagai korporasi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Dr.Trio Adiono, technopreneur dan desainer microchips dari ITB, mendukung pengembangan smart campus di UISI termasuk bangunan baru bekas pabrik Semen.
Konsep ini adalah sebagai pilot project Kemenristek DIKTI yang akan diterapkan pula di kampus UI, Tel U dan Unhas. Nantinya sivitas akan mendapat smart card untuk proses akademik ,presensi di kelas, aksessarana prasarana, akses perpustakaan, dan pembayaran di kantin. (har)