SMAN 1 Driyorejo Juara Utama Essay Competition 2019

SMAN 1 Driyorejo patut berbunga hati. Pasalnya, salah seorang siswanya bernama Favian Daffa Gusma menjadi juara utama Essay Competition 2019 dengan hadiah Education Trip ke Singapura. Dalam lomba pelajar menulis yang diselenggarakan PWI Gresik dengan dukungan DPRD Gresik dan Singapore Tourism Board (STB) itu, Favian menyisihkan ratusan pelajar se-Kabupaten Gresik.

“Aduh, sungguh saya tidak menyangka bisa menang. Saya sudah beberapa kali ikut lomba menulis dan menang, tapi baru kali degdegan karena hadiahnya ke luar negeri,” kata pelajar kelas XII itu kemarin (11/2).

Essay Competition 2019 yang merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ini mengambil tema Satu Semangat Kebangsaan untuk Indonesia. Dalam tulisannya, Favian mengangkat judul “Mempertebal Pemahaman Multikultural di Sekolah untuk Menghentikan Radikalisme dan Terorisme’’.

Menurut Favian, Indonesia adalah negara dengan beragam suku dan agama. Keragaman tersebut harus tetap dijaga dan rawat. Bukan justru menjadi sumber konflik. Selama ini, multikultur itu menjadi kekuatan tersendiri yang luar biasa bagi Indonesia. Namun, belakangan muncul gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme dengan berbungkus isu agama atau antargolongan. “Nah, karena itu pemahaman akan multikultur itu harus terus menerus dilakukan. Terutama di sekolah. Sebab, sekolah adalah tempat pembelajaran penting kedua setelah lingkungan keluarga,” ujarnya.

Pemahaman nilai-nilai multikultur, lanjut itu, harus dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun di kelas. Misalnya, lewat kegiatan Pramuka, PMR, olahraga dan sejenisnya. “Pada setiap kegiatan seperti harus ditanamkan semangat kebangsaan. Satu nusa, satu bangsa,” katanya.

Menurut Deni Ali Setiono, koordinator Essay Competition 2019, Favian memenangkan Education Trip ke Singapura setelah melalui proses penjurian yang ketat. Tidak hanya dengan melihat narasi yang dituliskan, tetapi juga melewati tahapan assesment. Dari ratusan naskah yang masuk, terjaring lima pelajar terbaik. Selain Favian, lima finalis lain adalah Naura Zalfa Addintama (SMAN 1 Gresik), Channah Auliya Rizqy (MAN 2 Gresik),, Dwi Wulandari (SMAN 1 Kebomas), dan Luluk Addiniyah (MA Assi’diyah). “Kami tidak menduga, ternyata rata-rata tulisan-tulisan para generasi milenial Gresik luar biasa. Rencana kami terbitkan menjadi sebuah buku,” ujar Deni.

Sementara itu, Ketua Panitia HPN 2019 PWI Gresik Ashadi Iksan mengatakan, lomba esai itu bagian dari gerakan untuk ikut mendorong budaya literasi di kalangan milenial. Menurut dia, di tengah perkembangan teknologi digital seperti sekarang, ada kecenderungan para pelajar lebih suka bermain game dan bermedsos ria daripada menulis sebuah karya. “Nah, PWI terdorong untuk mengajak mereka untuk mau membaca dan menulis karya yang bermanfaat,” ungkapnya.

Ashadi menambahkan, selain Essay Competition 2019 Pelajar Menulis, kegiatan lain yang digelar PWI Gresik menyemarakkan peringatan HPN sekaligus Hari Jadi Gresik ke-532 adalah Study Excursie ke Batam, Media Trip; Competence Development, Anugerah Giri Pancasuar Awards dan Ngaji Bareng Kiai Kanjeng dengan tema Satu Semangat Ke-Indonesia-an.

Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Qolib memberikan apresiasi terhadap serangkaian program yang dilaksanakan PWI tersebut. “Sudah beberapa tahun kegiatan PWI yang bersinergi dengan kami telah berjalan sangat baik dan memberikan kemanfaatan pada masyarakat,” katanya. (har)