Mengaku Bangkrut, Gresik Migas Tak Setor Deviden. Komisi B DPRD Gresik dibuat berang oleh BUMD PT Gresik Migas. Manajemen Gresik Migas beralasan kolaps sehingga tidak mau menyetorkan deviden sebesar Rp 5 miliar. Padahal, BUMD yang dibiayai dari APBD itu memiliki aset hingga Rp 100 miliar.
Anggota Komisi B DPRD Gresik, Ruspandi Sunaryo menuturkan, komisinya dibuat kecewa saat melakukan hearing pembahasan perubahan APBD 2016. Sebab, BUMD Gresik Migas terkesan menutup-nutupi dalam menyampaikan laporan keuangannya.
“Ini kan aneh masak punya aset Rp 100 miliar tapi sudah dinyatakan bangkrut,” ujar politisi dari PKB itu, Kamis (18/08/2016).
Dalam KUA-PPAS 2016 lanjut Ruspandi, BUMD Migas siap menyetorkan ke PAD sebesar Rp 5 miliar. Namun, anehnya sampai sekarang belum menyetorkan deviden dengan alasan perusahaan lagi kolaps.
“Alasannya kalau disetorkan ke APBD roda perusahaan tidak berjalan alias tidak bisa menggaji karyawan,” paparnya. Hal senada juga dikemukakan oleh Ahmad Kusrianto politisi dari PDIP. Dirinya, curiga dengan dari manajemen PT Gresik Migas. Kecurigaan itu semakin dalam saat BUMD itu tidak mau menyetorkan devidennya.
“Ada kewajiban yang perlu dilakukan manajemen Gresik Migas. Sebab, setiap tahunnya APBD juga menyetorkan modal rata-rata Rp 5 miliar,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, salah satu Direksi PT Gresik Migas, Haryadi mengaku, terkait dengan ini dirinya memang belum merundingkan ke manajemen. Sebab, tidak tahu pasti berapa deviden untuk tahun lalu.
“Secara keseluruhan kondisi Gresik Migas masih baik. Hanya saja saat ini piutangnya cukup besar, dan itu masuk ke bagian keuangan,” tandasnya. [dny/ted/beritajatim]