Tepat pada tanggal 10 Juli 2018, PT Petrokimia Gresik (PG) genap berusia 46 tahun. Di usia yang hampir mencapai setengah abad, perusahaan terus tumbuh sebagai sebuah entitas yang telah melewati berbagai tantangan dan transformasi bisnis.
Berawal dari hanya 2 pabrik berkapastias 39 ribu ton/tahun (1972), kini menjelma menjadi 29 pabrik berkapasitas 7,7 juta ton/tahun (2018). Dari produksi pupuk tunggal, kini memproduksi pupuk majemuk, organik, hayati, berbagai produk pengembangan, serta sejumlah bahan kimia.
Di tengah transformasi dan pertumbuhan yang sangat baik, perusahaan juga turut tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar. Sejumlah warga pun mengekspresikan manfaat positif serta harapan atas keberadaan perusahaan di wilayahnya.
Salah satunya adalah Bambang Soeryanto (40), warga Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik, mengharapkan kedepannya warga Tlogopojok dengan PG tetap harmonis dan saling pengertian. Sebab, sebagai aset pemerintah warga juga berkewajiban turut membantu, dan secara tidak langsung mengamankan keberlangsungan operasional pabrik.
“Warga Tlogopojok kebutuhan masyarakatnya sudah banyak dibantu PG. Untuk itu, kedepannya kami juga berharap PG tidak hanya terus-menerus membantu. Tapi, bagaimana memberi masyarakat seperti mengail ikan. Sehingga, tidak melulu mengandalkan bantuan supaya warga disini bisa mandiri,” tuturnya.
Sementara, Maftukhin (35) salah satu anggota Karang Taruna (Kartar) Desa Roomo, Kecamatan Manyar, mengatakan, menginjak ulang tahun ke-46, dirinya berharap agar PG terus mendukung program Kartar di desanya secara berkelanjutan.
“Permintaan kami cuma satu supaya PG terus mendampingi program karang taruna yang berkelanjutan kendati programnya sudah banyak dibantu,” katanya.
Hal senada juga dikemukakan oleh Nursi’ah (48) selaku Kepala Sekolah Pandidikan Anak Usia Dini (PAUD) Indah Sari Tlogopojok, Kecamatan Gresik. Menurutnya, keberadaan PG sangat membantu khususnya dalam hal pendidikan anak usia dini. Sebab, PAUD tempat ia bekerja sebelumnya hanya dikelola bersama warga dan tempatnya sangat jelek. Namun, setelah direnovasi oleh PG bangunan Bunda Paud Tlogopojok sudah berdiri kokoh dan sangat layak.
“Petro tidak hanya bantu bangunannya saja, guru PAUD setiap dua tahun sekali juga diberi pelatihan melalui program Indonesia Heritage Foundation (IHF). Malahan jumlah murid di tempat kami terus bertambah. Keberadaan gedung PAUD tersebut yang terdiri dari dua lantai juga bisa digunakan sebagai ruang pertemuan dengan warga baik itu rapat RT maupun RW,” ujarnya.
Pengurus Muslimat NU Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Masruroh, menyatakan bantuan dari PG sudah tidak ternilai. Mulai dari kesehatan, kebutuhan sembako, pendidikan, dan lain-lain. Karena itu, bantuan tersebut supaya diperbanyak lagi agar masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya.
“Kalau bisa bantuan dari PG diperluas dan diperbanyak selain itu pelatihan-pelatihan ketrampilan baik itu pemuda maupun ibu-ibu PKK terus dilakukan,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PG Yusuf Wibisono mengungkapkan bahwa perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dengan branding “Petrokimia Gresik Peduli dan Berbagi”, akan terus memberkan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas hidup warga sekitar perusahaan. Mengingat warga sekitar perusahaan adalah pihak yang sedikit banyak melihat dan merasakan aktivitas serta operasional perusahaan sehari-hari.
Tercatat, pada tahun 2017 realisasi penyaluran dana pinjaman modal kerja pada Program Kemitraan mencapai Rp 52,4 miliar (meningkat 7% dari tahun 2016) dan Program Bina Lingkungan sebesar Rp 22,2 miliar (meningkat 41% dari tahun 2016).
“Konsep besar program CSR perusahaan adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan kapasitas hidup dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera,” ungkap Yusuf.
Untuk itu, Yusuf berpesan kepada warga sekitar perusahaan untuk senantiasa mendoakan dan medukung operasional PG agar selalu dapat memproduksi dan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani dengan baik dan lancar.
“Semoga kami juga mampu menjadi perusahaan yang senantiasa dapat memberikan solusi bagi sektor pertanian dan agroindustri di Indonesia,” tutup Yusuf. (har)