Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah di Kabupaten Gresik membuat sejumlah wilayah rawan banjir mulai siaga. Seperti di Kecamatan Balongpanggang yang merupakan wilayah rawan banjir.
Hujan yang mengguyur lebih dari tiga jam itu ternyata menggenangi sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Sambiroto, Kecamatan Balongpanggang. Ketinggian air baru 20 sentimeter, namun sudah masuk ke beberapa rumah warga pukul 21.00 Wib.
Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Kodim 0817 dan Camat Balongpanggang mendatangi wilayah Sambiroto. Selain memantau perkembangan debit air, Kapolres mendatangi sejumlah rumah warga.
“Air masuk ke permukiman warga, air setinggi kurang 10 sentimeter dibawah mata kaki. di rumah pak wito, rumah bu endang dan rumah pak pardy kami menghimbau agar anak-anak dijaga jangan sampai main sendiri lepas pengawasan, dikhawatirkan terperosok ke parit dan hanyut,” ujarnya,
Meski air masih sebatas menggenangi kediaman warga. Kapolres berusaha mengevakuasi sementara warga namun mereka menolak untuk di evakuasi. Mereka berkeinginan untuk bertahan di rumah sembari berharap air segera surut.
“Kami menyampaikan agar barang-barang berharga diletakkan satu tempat agar saat air meninggi dan harus evakuasi sehingga tidak sulit mencari barang berharga dan langsung dibawa begitu pula dengan anak-anak selalu dalam pengawasan,” tutupnya.
Seperti di kediaman Wito, Kapolres melihat dari di dalam rumah milik Wito terendam air setinggi 20 sentimeter. Ruang tamunya digenangi air. Bersama istrinya, Wito melingkis celananya agar tidak basah saat didatangi Polisi di teras rumahnya. Saat ditawari untuk dievakuasi sementara, Wito enggan dievakuasi dan memilih bertahan.
“Disini saja, tinggal berlima disini sama anak,” kata Wito.
Selain itu Korps Bhayangkara juga memberikan sejumlah bantuan sembako kepada warga terdampak di wilayah Sambiroto, Kecamatan Balongpanggang.(yud/har)