Bupati Gresik Sambari Halim Radianto akan menindaklanjuti kasus dugaan intimidasi seorang staf karyawan PDAM yang diduga dilakukan oleh Direktur Tehnik PDAM Giri Tirta, Harisun Awali. Ia meminta percakapan antara staf dan direktur di WhatsApp (WA) dikirimkan ke ajudannya.
Bupati dua periode ini juga akan menelisik hubungan rekanan PDAM yang mengaku bernama Johan karena mencoba memberi uang kepada wartawan karena mengaku suruhan Harisun.
Akan kita tindak lanjuti dan kita panggil. Tentunya akan kita pelajari terlebih dahulu. Soal rekanan ini juga harus kita perjelas, karena rekanan orang luar manajemen PDAM tapi kenapa dibawa-bawa dikasus ini,”kata Sambari usai melepas sejumlah kepala OPD yang memasuki masa pensiun di lantai VI Gedung Pemerintah Kabupaten Gresik, Senin (8/10).
Sambari berharap, dengan berakhirnya masa jabatan direktur utama PDAM yang kini telah berlangsung lelang jabatan untuk mengganti posisi Mohammad yang telah pensiun, diharapkan memperoleh dirut yang baik dan mampu membernahi PDAM. PDAM harus lebih baik pelayanannya dan pengelolaan manajemennya. Tidak arogan terhadap bawahanya yang kini terjadi,” ujar Sambari.
Dikonfirmasi terpisah usai mengikuti pelepasan kepala OPD yang memasuki masa pensiun, Harisun membantah soal rekanan yang mengaku disuruh oleh dirinya. Tidak, saya tidak menyuruh (rekanan), bantah Harisun saat dikonfirmasi wartawan di Gedung Pemkab Gresik lantai VI. Saat wartawan belum selesai melemparkan pertanyaan kepada Harisun, pria yang menduduki jabatan dirtek era dirut Mohammad ini langsung ngacir menuju ketangga meninggalkan wartawan. Saya masih ada acara,”sambil meninggalkan wartawan yang sedang mewawancarainya.
Munculnya Johan alias Jon ditengah kasus dugaan intimidasi dirtek bermula ia menghubungi salah satu wartawan. Meski tidak kenal sama sekali, Jon tanpa sungkan dengan percaya diri menghampiri wartawan yang sebelumnya ia (Jon) telah dihubungi melalui ponselnya. Berjaket jeans dan menggembol uang ia terus terang sebagai rekanan PDAM yang ditugasi oleh Harisun untuk menemui wartawan.
Salah seorang wartawan pada Senin (1/10) malam mengaku ditelepon seseorang bernama Jon yang sebelumnya sempat berbohong ingin meminta bantuan soal saudaranya yang hendak mencalonkan diri sebagai caleg. Setelah bertemu disebuah warung kopi diwilayah Kelurahan Sidomoro, ternyata dia mengaku suruhan Dirtek PDAM Gresik Harisun yang sedang bermasalah dugaan intimidasi. Awale ngejak ngopi, jare onok dulur e arep nyaleg njaluk tolong dibantu. Tak kiro koncoku lawas, trus tak takok i, aku lali sampean sopo? Trus jawab e kok mengarah nag PDAM. Intinya njaluk tolong jgn di berita kan. Sambil kasih amplop. Tp tak tolak,” ujar salah satu wartawan yang ditemui Jon menceritakan pertemuanya melalui WhatsApp (WA), Senin (8/10).
Menurut wartawan ini, jika benar Jon ini memang suruhan Harisun dan dia sebagai rekanan proyek PDAM maka patut diduga kuat bahwa tender proyek di lingkungan PDAM tidak beres. Apa kepentingan rekanan sehingga mereka harus ikut intervensi soal kasusnya seorang Direktur Tehnik, Dia (Johan) membawa amplop, saya yakin berisi uang. Tapi apa hubungannya rekanan dengan kasus yang sedang melibatkan direktur tehnik. Mencurigai kan tidak apa-apa. Tapi masak iya tidak ada apa-apa. Ini aneh dan lucu juga,” ungkap wartawan ini.
Sejumlah sumber dari internal perusahaan milik pemerintah ini, Jon baru masuk sebagai rekanan PDAM yang diduga sejumlah pihak orangnya Harisun. Sampai hari ini rekanan yang lain juga mengaku tidak tahu apa nama CV ataupun PT yang menaungi Jon.
Saya sempat kaget, siapa Jon ini. Ternyata setelah kita mencari tahu dia (Jon) pernah mengerjakan paving yang kemudian diprotes oleh salah satu direktur PDAM. Karena dianggap siluman,”ungkap sumber dari dalam manajemen PDAM. Dan sampai hari ini kita tidak tahu CV atau PT yang menaunginya apa,”imbuhnya. Sumber yang lain juga mengungkapkan, karyawan PDAM ingin manajemen ada perbaikan.
Mereka berharap momen lelang direktur utama menjadi ajang pemilihan direktur yang baik dan transparan. Kalau terpilih orang-orang yang tidak jujur dan suka intimidasi staf kita kan ngeri mas. Apalagi permainan proyek didalam sudah lama terjadi. Sayangnya ini tidak pernah terkuak,”kata salah seorang pegawai PDAM.
Dikatakanya, rekanan semacam Jon ini, sudah lama ada namun sudah menjadi rahasia umum. Mereka akan kuat dan tetap mendapatkan proyek jika mampu mempertahankan setoran upeti. Yang mudah dimainkan proyek-proyek penunjukan langsung (PL). Makanya tiba-tiba muncul rekanan baru seperti Jon ini yang tidak banyak diketahui banyak orang,”pungkasnya. (har)