Kepala Desa Giri Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Jawa Timur, Khusnul Falach, SE (Baju putih) berfoto bersama Pokdarwis, dan masyarakat Giri di Wisata Giri Kuno, Rabu (25/10/2023)

Lestarikan Sejarah Sunan Giri, Pemerintah Desa Giri Sulap Tempat Sampah Jadi Wisata Giri Kuno

BERITAPELABUHAN.COM, Kreatifitas Pemerintah Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur patut diapresiasi yang luar biasa, yaitu menyulap tempat sampah menjadi tempat wisata edukasi sejarah. Tempat wisata yang menunjukan miniatur peninggalan Sunan Giri diberi nama Wisata Giri Kuno (WGK).

Penataan tempat sampah di lahan asset Desa Giri seluas 1.300 meter persegi tersebut pada akhir tahun 2022. Saat itu, Kepala Desa (Kades) Giri, Khusnul Falach, SE, mengatakan, inspirasi menyulap lahan tempat sampah menjadi tempat wisata edukasi sejarah Sunan Giri, ini karena ingin mendidik generasi penerus Bangsa Indonesia agar mengetahui sejarah Sunan Giri.

Sebab, selama ini Sunan Giri sebagai penyiar ajaran Islam sampai saat ini makamnya banyak dikunjungi masyarakat dari seluruh dunia. “Karena kita ingin melestarikan perjuangan Sunan Giri, sehingga kita buatkan tempat Wisata Giri Kuno di lahan milik desa yang selama ini menjadi tempat pembuangan sampah,” kata Kades Giri Khusnul Falach, Selasa (24/10/2023).

Dari keunikan WGK tersebut, terdapat miniatur peninggalan Sunan Giri, diantaranya repelika Pesantren, repelika Giri Kedaton, repelika pasar Gede, repelika Sumur Gemuling, repelika Telaga Pegat, repelika pesantren Giri Kedaton, Replika Pasar Gede dan repelika kampung – kampung Pedukuhan.

“Harapannya, Wisata Giri Kuno tersebut menjadi tempat edukasi sejarah Kawasan Giri. Sehingga ada banyak repelika yang dibangun sesuai peninggalan Sunan Giri,” kata Kades Giri, Khusnul Falach, SE, saat di Kantor Balai Desa, Selasa (25/10/2023).

Untuk pembangunannya, Pemerintah Desa Giri menggunakan alokasi dana desa untuk pengembangan wisata dan peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga desa bisa lebih mandiri.

“Dari alokasi dana desa itu, kita bangunkan Wisata Giri Kuno, di sana ada unit usaha mikro, kecil dan menengah yang bisa menitipkan jajanan khas Giri yang bisa dijual kepada pengunjung, sehingga dapat membantu perekonomian Pemerintahan desa dan masyarakat,” tuturnya.

Untuk pengelolaan WGK tersebebut, Pemerintah Desa Giri, Badan usaha Milik Desa (Bumdes) Bintang Giri yang melibatkan pemuda dan masyarakat untuk menjaganya. “Penggunaan alokasi dana desa ini, sehingga melibatkan Bumdes untuk mengembangkan WGK,” katanya.

Terpisah pengelola Wisata Giri Kuno, Fathus Syakur (28), mengatakan, di tempat WGK terdapat beberapa makanan dan jajanan khas Giri, sehingga masyarakat dapat menikmati sambil menikmati indahnya lingkungannya. “Kedainya ada es tape ketan, ada makanan khas Giri yaitu kupat ketek di hari-hari tertentu dan bisa memesannya,” kata Fathus Syakur. (har)