Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Gresik dari fraksi golkar, Ahmad Nur Hamim akhirnya dilakukan, pada Kamis (13/9) kemarin. Ketua DPD Partai Golkar tersebut menggantikan posisi Markasim Halim Widyanto, yang telah pindah partai ke Partai Gerindra.
Sejumlah jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) hadir di lokasi. Termasuk beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gresik, serta jajaran pengurus DPD Golkar dan hadir pula dari Ketua DPC PDI-P.
Kehadiran Nur Hamim di parlemen bukanlah sosok orang baru. Tak heran, sambutan positif pun datang seakan menambah semangat di sisa waktu anggota legislatif periode 2014-2019. “Kehadiran pak Nur Hamim ini merupakan wajah lama rasa baru,” kata Wakil Ketua DPRD Gresik, Mohammad Syafi’ AM, kemarin.
Posisinya di dewan telah menggantikan Markasim Halim Widyanto, dalam proses Pergantian Antar Waktu (PAW). Dengan begitu, secara otomatis orang nomor satu di lingkungan partai berlambang pohon beringin Kabupaten Gresik itu masuk sebagai anggota komisi III dan Badan Musyawarah (Banmus).
Di lain pihak, Nur Hamim mengaku, pihaknya belum berencana mengusulkan kocok ulang jabatan alat kelengkapan dewan (AKD). Termasuk isu pergantian ketua DPRD, yang kini dijabat Abdul Hamid dari fraksi Golkar. “Boleh-boleh saja sih ada rolling (pergeseran, red) itu. Tapi ini kan baru ada rolling dan nanti akan kita lihat dulu kinerja masing-masing teman yang ada di alat kelengakapan,” imbuhnya.
Yang jelas, saat ini jumlah keanggotaan fraksi golkar di DPRD Gresik sudah lengkap. Sehingga di sisa waktu jabatan ini, perlu didorong agar lebih maksimal dalam mengemban amanah sebagai wakil rakyat. “Di sisa waktu yang ada ini saya akan berusaha maksimal untuk menjalankan tugas dan fungsi dewan. Yaitu meliputi bidang legislasi, penganggaran dan pengawasan,” pungkas politisi yang sempat mencalonkan diri sebagai bupati tersebut. (har)