PT KAI hidupkan Kembali Stasiun Indro Gresik

Stasiun Gresik (GS), pada masa kolonial Belanda bernama Station Grisee, adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Pekelingan, Gresik  pada ketinggian +2 m termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya.

Dalam sejarahnya, stasiun ini merupakan pertemuan antara dua jalur kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, yaitu segmen Sumari–Gresik dan Gresik–Kandangan. Jalur yang pertama kali dibangun adalah segmen Sumari–Gresik, diresmikan pada tanggal 1 Juni 1902, sedangkan jalur yang menuju Kandangan diresmikan pada tanggal 3 Januari 1924. Namun jalur Sumari–Gresik dibongkar oleh pekerja romusa Jepang pada tahun 1943.

Bangunan stasiun yang masih bergaya Tudor-NIS dengan bahan dinding kayu kini sudah banyak berlubang, jalur kereta sudah ditutup dan ditimbun ditempati rumah warga di sekitar stasiun, serta bekas jalur menuju Stasiun Indro sudah menjadi sebuah gang kecil. Namun, masih banyak bekas jalur kereta api dari Stasiun Gresik ke Stasiun Indro yang masih dapat dilihat, terutama di sisi timur Jalan Harun Tohir.

Dahulu stasiun ini merupakan stasiun padat penumpang yang naik maupun turun dari kereta. Namun, seiring berkembangnya Kota Gresik yang arah perkembangannya semakin menjauhi Stasiun Gresik (Kawasan Gresik Tua), akhirnya stasiun ini ditutup pada Oktober 1975 karena kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, seperti busangkot, dan kendaraan pribadi. Kini asetnya masih dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia, dan masih menyisakan bangunan yang utuh dengan kanopi (overkapping) serta handel bertipe Alkmaar buatan Belanda.

Kondisi saat ini seiring dengan perkembangan trasportasi khususnya Transportasi Perkerataapian yang sudah tertata dengan baik dari segi pelayanan dan fisik kereta apinya serta penambahan jalur yang dahulu masih sigle track menjadi double track. Hal tersebut sudah terbukti dalam pelayan antara lain jadwal keberangkatan maupun kedatangan yang tepat waktu, keamanan dan kenyamanan baik di statiun maupun gerbong kereta api serta pemesanan tiket yang mudah diakses melalui aplikasi yang sudah disediakan.

Dengan meningkatnya jumlah kendaraan berbanding lurus dengan tingkat kemacetan di jalan raya terutama pada jam – jam sibuk, pada jaringan jalan yang menghubungkan Kota Surabaya dan Gresik sudah dikenal masyarakat merupakan jalur yang sangat padat serta serta merupakan jalur dengan tingkat angka kecelakaan yang cukup tinggi yaitu 640 laka (data Statistik Kabupaten Gresik tahun 2017), oleh sebab itu PT. KAI dalam hal ini Daop 8 melakukan uji coba dengan menghidupkan Kembali jalur KA Komuter jenis kereta rel diesel  di wilayah Gresik pada tanggal 10 Pebruari 2021 yang menghubungkan Kota Sidoarjo – Surabaya – Gresik dengan harapan untuk mengurangi tingkat kemacetan dan angka kecelakaan.

KA Komuter Sidoarjo-Gresik akan beroperasi sehari perjalanan atau satu kali pulang-pergi.  KA Komuter relasi Sidoarjo-Indro (KA 678 – 679), berangkat dari Stasiun Sidoarjo pada pukul 10.00 WIB dan tiba di Stasiun Indro pukul 12.11 WIB.

Selanjutnya, KA Komuter relasi Indro-Sidoarjo (KA 680 – 677), berangkat dari Stasiun Indro pukul 12.40 WIB dan tiba di Stasiun Sidoarjo pukul 14.40 WIB. Rangkaian KA Komuter terdiri dari empat gerbong/kereta jenis kereta rel diesel Indonesia (KRDI), dengan kapasitas daya angkut sesuai dengan protokol kesehatan sebanyak 186 penumpang.

Beroperasinya KA Komuter ini merupakan momentum yang tepat yang harus ditanggapi positif oleh Pemerintah Daerah setempat dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik.

Keberadaan Angkutan Umum yang meghubungkan Terminal dengan Stasiun Kereta Api yang merupakan Sarana Antar Moda harus disediakan begitu pula dengan Prasarananya. Hal ini diharapkan bukan hanya yang menghubungkan Stasiun Indro saja mengingat keberadaan Stasiun KA di Kabupaten Gresik terdapat di tiga lokasi yaitu Stasiun Indro, Stasiun Cerme dan Stasiun Duduksampeyan.

Sinergitas antar jaringan transportasi perlu dibangun antara PT KAI dengan Dinas Perhubungan guna mewujudkan tatanan transportasi yang handal dan berkesinambungan. (har/and)