Kehadiran Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) di Rembang diharapkan dapat membantu masyarakat Rembang yang akan menempuh pendidikan setara D-II yang didirikan oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Semen Indonesia membuktikan janji untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Rembang, menjelang pengoperasian Pabrik Rembang.
MoU penyelenggaraan pendidikan vokasi setara D-II telah ditanda tangani dikantor Pemkab Rembang, Jumat (3/3) lalu oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Ketua Pengurus SMIF (Semen Indonesia Founddation) Soesetyoko Soewandi.
Dalam pidatonya Bupati Rembang Abdul Hafidz, momen bersejarah ini diharapkan AKSI kedepan tidak menjadi pesaing AKN (Akademi Komunitas Negeri) Rembang. Boleh bersaing tetapi bersama-sama untuk maju, sehingga lembaga pendidikan di Rembang semakin baik.
Berdirinya pabrik semen di Rembang, dapat dinikmati warga Rembang khususnya warga sekitar pabrik.
Perjalanan SMI berinvestasi di Rembang sangat panjang, namun berujung happy ending seiring terbitnya Keputusan Gubernur Jateng nomor 660.1/6 Tahun 2017 tanggal 23 Februari 2017 lalu, tentang izin lingkungan kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik semen PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang.
Setelah pabrik semen, berturut-turut Rembang akan dibanjiri sejumlah investasi industry padat karya lainnya.
Investasi ini harus diimbangi dengan penyiapan SDM yang kompeten. Jangan sampai warga Rembang hanya menjadi penonton karena persoalan pendidikan, jadi kehadiran AKSI sangat pas.
AKSI di Gresik berdiri dua tahun lalu, menyusul kemudian AKSI di Rembang, dan Aceh juga akan segera dilaunhcing dalam waktu dekat diteruskan dibuka di pabrik Kupang.
Kelebihan AKSI dibanding lembaga pendidikan lain adalah tersedianya live laboratorium berupa pabrik semen serta anak-anak perusahaan SMI lainnya. AKSI telah menjalin kerjasama dengan 15 anak perusahaan SMI.
Menurut Ketua Pengurus SMIF Soesetyoko Soewandi, AKSI Rembang dan Aceh mulai operasi 2 Mei mendatang, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Ketiganya akan lounhcing bersamaan dalam rangka SMI Peduli Pendidikan, jelas Soesetyoko Soewandi yang akrab dipanggil Koko.
AKSI Rembang berdaya tampung 90 mahasiswa, terbagi tiga jurusan, yakni jurusan pemeliharaan mesin, peralatan industry, operasi mesin peralatan industry, serta perkantoran.
Mahasiswa tidak perlu susah-susah mencari tempat magang, semuanya sudah disediakan di pabrik. AKSI juga menyiapkan beasiswa bagi yang berprestasi.
Koko memastikan AKSI tidak akan bersaing dengan AKN Rembang karena basisnya berbeda. Kurikulumnya saja tidak sama, AKN kan berbasis perikanan, justru AKSI dan AKN bisa bekerjasama demi kemajuan pendidikan di Rembang. (Gap/har)