Tingkatkan Pelayanan Pasien Covid-19, Bupati Gus Yani Kukuhkan 61 Relawan Pemulasaran Jenazah Gresik Tangguh

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, kukuhkan Relawan Pemulasaran Jenazah covid-19. Ada 61 relawan tersebut siap ditempatkan di Rumah sakit rujukan Covid-19 di Gresik.
Pengukuhan tersebut ditandai dengan pemakain jacket kepada Thoriqy Fajrin (39) dan Juliati (49) sebagai tanda launching pengukuhan relawan Pemulasaran jenazah Gresik tangguh.
Pengukuhan tersebut disaksikan seluruh anggota Forkopimda Gresik beserta Kepala Organisasi Perangkat daerah Gresik. Para Relawan pemulasaran jenazah yang saat ini masih berjumlah 61 orang ini siap ditempatkan pada Rumah sakit rujukan Covid-19  di Gresik.
“Saya sampaikan terima kasih atas kesiapan anda untuk melaksanakan tugas sebagai relawan kemanusiaan yaitu pemulasaran jenasah covid-19. Kami mengingatkan kepada anda, untuk tetap melaksanakan protokol Kesehatan. Kami pastikan, agar saat pulang anda dalam keadaan sehat dengan melakukan test swab setiap 3 hari sekali,” kata Bupati Gus Yani saat menyampaikan sambutan.
Menurut Bupati Gus Yani, dalam seminggu, para relawan akan bertugas selama lima hari kerja yang dibagi dalam 3 shift dengan libur 2 hari.
“Untuk keamanan, para relawan ini sebelumnya sudah dibekali dengan pelatihan dari sisi Kesehatan maupun maupun keagamaan. Saat dia bertugas juga dibekali dengan berbagai sarana pengamanan Hazmat, masker khusus dan setiap tiga hari mereka akan di test swab,” imbuhnya.
Ada 6 rumah sakit yang telah ditetapkan Pemkab Gresik untuk penugasan relawan tersebut yaitu RSUD Ibnu Sina Gresik, Rumah Sakit Semen Gresik (RSSG), RS Petrokimia Gresik (RSPG),  PKU Ujungpangkah, RS Watestanjung Balongpanggang dan RS Randegansari Driyorejo.
Perwakilan relawan, Juliati (49) yang menerima pemakaian jacket oleh Wakil Bupati mengatakan, bahwa keikutsertaannya sebagai relawan ini sebagai panggilan jiwa.
“Sebelumnya saya adalah petugas pemulasaran jenazah di kompleks perumahan. Sejak pandemi covid melanda, saya meliburkan diri karena tidak berani. Saya terpanggil menjadi relawan untuk menyumbangkan tenaga dan kemampuan yang saya miliki. Saat ini saya merasa aman, karena telah  diberi pelatihan khusus dan dibekali dengan berbagai pengaman,” katanya.
Ditanya tentang kesan keluarga, Juliati mengatakan, setelah diberi pengertian semua keluarganya menerima. Mengingat adanya rasa aman dengan pelatihan dan berbagai sarana pendukung yang sudah disiapkan pemerintah.
“Dibanding saat awal covid melanda dulu, saya sering memandikan jenasah tanpa pengaman, padahal saya belum tahu tentang jenasah tersebut. Alhamdulillah, Allah masih melindungi saya dan Insyaallah akan terus dilindungi,” kata Juliati.
Sementara Thoriqy Fajrin, koordinator relawan, mengatakan, yang dikukuhkan ini sebanyak 61 relawan. Para relawan yang ada saat ini telah lolos berbagai seleksi dari jumlah semula 100 orang lebih.
“Pihaknya siap merekrut kembali serta menseleksi dan memberikan pelatihan kepada relawan baru lagi  apabila dibutuhkan,” kata Thoriqy.
Dengan sudah dikukuhkannya relawan Pemulasaran jenasah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi mengatakan, Pemkab Gresik akan lebih mengintensifkan tenaga kesehatan untuk hal yang lebih penting.
“Misalnya, para tenaga Kesehatan ini akan menjadi tenaga vaksinator untuk percepatan vaksinasi di Gresik,”  kata  Reza. (Har).