Direktur Pemasaran (Dirsar) PT Petrokimia Gresik (PG), Meinu Sadariyo dinobatkan sebagai “Marketeers of the Year Surabaya 2019” untuk kategori Resources Industry. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam acara “The 7th Annual Indonesia Marketeers Festival (IMF) 2019” di Surabaya, Kamis (8/8).
PG
berhasil menjadi yang terbaik dari beberapa nominee di kategori Resources
Industry, yaitu
PT Pertamina, PT Garam dan PT Semen Indonesia. Sedangkan pemenang dipilih dari
hasil penilaian para Dewan Juri.
Meinu Sadariyo mengungkapkan jika poin yang menjadi penilaian dalam penghargaan ini antara lain kinerja perusahaan dalam setahun terakhir. Selain itu juga tak lepas dari pemberitaan positif di media massa terkait peran perusahaan dalam memberikan solusi bagi agroindustri, serta inovasi yang dilakukan perusahaan khususnya di bidang pemasaran.
“Penghargaan ini merupakan apresiasi dari stakeholder yang memerhatikan kerja keras Petrokimia Gresik, khususnya di bidang pemasaran. Capaian ini berkat program transformasi bisnis yang saat ini sedang dijalankan Petrokimia Gresik. Salah satu inisiatifnya adalah revitalisasi dan optimalisasi bidang pemasaran,” ujar Meinu.
Lebih lanjut Meinu menjelaskan, transformasi bisnis di bidang pemasaran telah memberikan kontribusi nyata. Salah satunya keberhasilan penetrasi pasar komersil, yaitu mendongkrak ekspor dan membukukan catatan rekor baru, dimana ekspor pupuk Urea pada Semester I 2019 menjadi tertinggi sepanjang sejarah PG.
“Petrokimia Gresik selama ini dikenal di pasar pupuk NPK, karena memang saat ini kami adalah produsen pupuk NPK terbesar di Indonesia, yaitu 2,7 juta ton per tahun. Namun, kinerja pemasaran membuktikan jika kita juga mampu bersaing di pasar Urea,” ujar Meinu.
Padahal, lanjut Meinu, saat ini pasokan Urea sedang tinggi (oversupply) dan harga Urea di pasar internasional sedang turun, namun Petrokimia Gresik justru mampu bersaing hingga melakukan ekspor ke beberapa negara.
Sejarah baru selanjutnya yakni jumlah permintaan yang ingin bertransaksi dengan PG telah jauh melampaui kapasitasnya. Contohnya pupuk majemuk NPK. Sebanyak 2,75 ton kapasitas produksi NPK PG selama setahun habis terbagi untuk seluruh konsumen, baik subsidi maupun komersil. Karena keunggulan PG adalah mampu memproduksi pupuk NPK sesuai dengan spesifikasi kebutuhan konsumen.
“Bahkan Petrokimia Gresik sudah mulai memilih-milih pasar. Ini menjadikan nilai tawar perusahaan pada posisi yang kuat. Pasar-pasar kita mulai terbuka, dan semakin mendominasi,” ungkap Meinu.
Kinerja pemasaran PG juga didukung oleh kemampuan riset yang kuat, sehingga perusahaan memiliki banyak produk pengembangan untuk pasar spesifik, beserta sarana dan prasarana riset yang sangat mumpuni. Untuk mempermudah kinerja pemasaran, PG juga memanfaatkan banyak teknologi digital dalam bidang pemasaran.
“Ini semua merupakan upaya strategis perusahaan untuk mencapai asa sebagai produsen pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri, khususnya di bidang on farm, agar pelaku agroindustri mendapat input berkualitas bagi keberlangsungan industrinya,” ujar Meinu.
Sementara itu, IMF 2019 digelar oleh MarkPuls, Inc beberapa kota di Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada seseorang yang berhasil menerapkan marketing spirit secara luar biasa, sehingga membawa dampak positif bagi perusahaan, masyarakat, dan juga menjadi teladan bagi para pemasar lainnya. Selain Direktur Pemasaran, pada gelaran IMF tahun ini, tiga Insan PG juga mendapat apresiasi sebagai pelaku operasional di bidang pemasaran, yakni Salman Heru Cakra sebagai Sales Person of The Year – Surabaya 2019; Setiawan Surya Kuncoro sebagai Field Promoter of The Year – Surabaya 2019; dan Edy Soekamto sebagai Service Person of The Year – Surabaya 2019. (har)