BERITAPELABUHAN.COM – Pemerintah Kabupaten Gresik meresmikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Gresik, Kamis, (29/2/2024). Hal itu diharapkan bisa mengelola sampah di wilayah Gresik Selatan dan menjadikan nilai ekonomi bagi masyarakat serta menjadi tempat pendidikan kepada anak-anak.
Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dengan dihadiri perwakilan PT Semen Indonesia, dan jajaran Pimpinan Forkopimda yaitu Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Nana Riana serta perwakilan Kapolres dan Kodim 0817 Gresik. Hadir juga Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Kedamean bersama Kepala Desa.
Bupati Gresik Gus Yani mengatakan, TPST di Belahanrejo ini bisa memaksimalkan pengelolahan sampah di wilayah Gresik Selatan. Mulai Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Kedamean. Selain itu, keberadaan TPST di Belahanrejo tersebut juga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sebab pengelolaannya melibatkan banyak pekerja.
Sementara di Kecamatan Menganti, juga ada TPST yang sudah dikelola Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) yang sebentar lagi akan segera diresmikan. Diharapkan, pengelolaan sampah di wilayah Gresik Selatan bisa lebih bersih. Kemudian, di wilayah Gresik Utara, juga segera dibangun TPST di wilayah Gresik Utara.
“Dari Pengolahan TPST di Kecamatan Kedamean dan Menganti, diharapkan bisa digunakan untuk pengelolahan sampah di wilayah Gresik Selatan,” kata Gus Yani.
Selain itu, saat ini Pemkab Gresik juga telah membangun TPST di Pulau Bawean di Kecamatan Tambak yang dikembangkan oeh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik. Harapannya, sampah di masyarakat tidak dibuang ke laut, namun dapat dikelola sendiri di TPST dan hasilnya untuk dikelola masyarakat.
“Dari keberadaan TPST di wilayah TPA Ngipik Kecamatan Gresik, TPST Kecamatan Menganti, Kedamean dan Kecamatan Tambak, ini membuktikan bahwa Pemkab Gresik serius dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan,” katanya.
Sementara dari pengelolaan sampah di TPST tersebut akan menghasilkan refuse-derived fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif. Dimana RDF tersebut akan dikerjasamakan dengan PT Semen Indonesia, (Persero) Tbk. SIG. “Keberadaan SIG ini sudah membantu Pemerintah Kabupaten Gresik dalam pengelolaan sampah. Dimana, RDF bisa digunakan untuk bahan produksi pengganti batu bara,” imbuhnya.
Selain itu, dari keberadaan TPST tersebut, Gus Yani berharap menjadi tempat pendidikan untuk anak-anak didik, mulai dari tingkat TK, SD dan SMP, agar mereka bisa belajar langsung. “Nanti bisa tambahkan stiker di sekitar dinding di sini, dan anak-anak bisa belajar langsung cara pengelolaan sampah yang benar,” tuturnya.