PT Semen Indonesia Tbk mengekspor 180.000 ton semen ke Dili, Timor Leste tiap tahun. Ekspor ini sudah berlangsung selama 16 tahun atau sejak tahun 2000.
“Hingga kini permintaan masih stagnan dengan jatah per bulan sekitar 15.000 ton semen,” kata Senior Manager Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono, seperti dilansir Antara, Kupang, Senin (1/8).
Sigit menambahkan, ekspor semen perseroan juga menyasar negara lain seperti Filipina dan Vietnam serta negara lain di wilayah ASEAN. “Pasokan semen untuk kebutuhan dalam maupun luar negeri dilakukan melalui lima anak perusahaan PT Semen Indonesia di antaranya Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang, Semen Indonesia Aceh dan Tang Long Cement Campany di Vietnam,” katanya.
Sigit melanjutkan, bahwa porsi pendistribusian semen untuk kebutuhan domestik mencapai 70 persen, 15 persen untuk ekspor dan 10 persen untuk anak perusahaan semen.
Manager Corporate Social Responsibility PT Semen Indonesia, Febriwan, mengatakan seringkali terjadi kelangkaan semen di daerah-daerah terkendala sarana transportasi untuk pendistribusian bukan karena adanya penumpukkan semen di gudang-gudang.
“Umumnya pendistribusian semen menggunakan transportasi kapal laut untuk penyaluran ke daerah-daerah namun kadang terkendala dan lambat karena sesuai dengan jadwal kapal apalagi saat cuaca buruk terjadi di perairan yang menyebabkan kemunduran jadwal pelayaran,” katanya di Kupang.
Dia menambahkan PT Semen Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi salah satunya dengan menambah pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah untuk pasokan kebutuhan di Jawa Tengah dan sekitaranya.
“Namun beberapa wilayah masih belum bisa dibuatkan pabrik semen salah satunya di NTT karena belum mendapatkan lahan sehingga untuk pasokan kebutuhan saat ini masih dengan sistem pendistribusian melalui agen penjualan,” katanya.