Aktifitas Bongkar Muat di Pelabuhan Gresik Semakin Meningkat

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Gresik mengalami peningkatan sepanjang semester pertama tahun 2016. Kondisi ini dipengaruhi melonjaknya permintaan batubara dan kayu log yang dibongkar di pelabuhan di bawah naungan PT Pelindo III.

Data di Pelindo Gresik menyebutkan, trafik arus barang semester I/2016 mencapai 2.579.943 ton, 424.978 M3, dan 427 untuk satuan ton/liter. Angka tersebut terhitung lebih tinggi dibanding periode yabg sama tahun sebelumnya sebesar 2.459.943 ton dan 372.667 M3 untuk satuan ton/liter sebesar 125.

“Artinya, ada kenaikan sebanyak 4, 90 persen untuk satuan ton dan 14, 04 persen untuk satuan M3, serta 41,60 persen untuk satuan ton/liter,” ungkap Honny Fathur Rohman, Supervisor Bongkar Muat Curah Kering Pelabuhan Gresik, Senin (8/8/2016).

Peningkatan ini dipengaruhi kegiatan pembongkaran barang curah kering dan pemuatan barang general cargo, serta bag cargo dan BBM pada dermaga umum yang lebih tinggi. Hsl ini juga diyakini dampak mulai naiknya kondisi perekonomian.

Sementara menurut Yanto, Manager Pelayanan Terminal Pelabuhan Gresik, peningkatan arus barang tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya permintaan batubara yang mengalami peningkatan cukup tajam.

“Kawasan hinterland di Pelabuhan Gresik merupakan kawasan yang membutuhkan pemasokan batubara untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, karena batu bara adalah sumber energi untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebaga bahan pokok untuk produksi baja dan semen,” papar Yanto.

Dia menjelaskan, dari data yang ada, semester satu 2016 batubara yang bongkar di pelabuhan Gresik sebesar 1.273.193 ton, naik sekitar 5,51 persen disbanding periode sama tahun 2015 lalu yang mencapai 1.206.688 ton.

“Selain batubara, kayu log juga ikut andil dalam peningkatan volume bongkar muat. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini terhitung mencapai 358.672 M3, naik hingga 26,97 persen disbanding enam bulan pertama tahun lalu sebesar 282.485 M3,” paparnya.

Tak hanya itu, masih kata Yanto, capaian peningkatan tersebut juga dikarenakan beroperasinya empat unit fixed crane yang berada di Pelabuhan Gresik sehingga mempercepat produktifitas bongkar muat yang mana handling kegiatan bongkar muat barang yang rata-rata mencapai 90 ton/gang/jam.

Hal itu jauh di atas ketentuan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tentang standar kinerja pelayanan operasional barang yang hanya 35 ton/gang/jam.(beritagresik.com)